Teknologi generasi keempat (4G) Long Term Evolution (LTE) di dunia sudah diadopsi banyak operator telekomunikasi, di mana kebanyakan datang dari negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jerman.
Bagi yang masih awam dengan teknologi ini, 4G memampukan kecepatan akses internet lebih tinggi dibandingkan teknologi pendahulunya, yakni 3G.
Mau tahu negara dan operator apa saja yang memiliki jaringan dan kecepatan LTE terbaik? Berikut ini laporan riset dari Open Signal yang di beritakan Liputan6.com, Jumat (25/9/2015).
Ternyata, New Zealand menjadi negara dengan akses LTE tercepat di dunia, seperti dirangkum dalam laporan OpenSignal The State of LTE Q3 2015. Negara yang terkenal dengan burung kiwi ini, tercatat memiliki kecepatan download LTE hingga 36 Megabyte per second (Mbps).
Namun, tak mau ketinggalan, Korea Selatan menjadi negara yang memiliki jaringan LTE terbaik. Setidaknya, laporan menyebutkan 97 persen jaringan telekomunikasi tiga operator besar Korea Selatan, yakni SK Telecom, LG Telecom (LGT), dan Olleh, sudah LTE.
Bahkan LGT tercatat menjadi operator dengan jaringan LTE terbaik di dunia. Jaringan LGT mampu mencakup 99,6 persen wilayah Korea Selatan. Sedangkan, operator dengan jaringan LTE tercepat di dunia adalah StarHub dari Singapura, yakni dengan kecepatan download mencapai 38 Mbps.
"Sekali lagi Korea Selatan mengungguli layanan 4G di dunia. Seluruh operator Korea Selatan memiliki kualitas layanan terbaik dengan akses download di atas 25 Mbps, yang artinya jaringan 4G sudah di mana-mana. Ditambah lagi, Olleh, operator kedua di dunia dengan jaringan LTE tercepat, juga merupakan operator yang mampu menghadirkan sinyal LTE aktif hampir 100 persen," ungkap laporan tersebut.
OpenSignal merupakan perusahaan yang memetakan jaringan wireless berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Pada laporan ini, Open Signal menarik data sample dari 325.221 pengguna LTE yang terhubung dan aktif di jaringan 4G.
Perusahaan mengumpulkan data pada tiga bulan lalu, antara Juni dan Agustus. Namun, mereka juga memakai data tiga bulan sebelumnya sebagai perbandingan. OpenSignal mengumpulkan data dari pengguna smartphone dari iOS dan Android.