Teori feminis adalah
sistem gagasan umum dengan cakupan luas
tentang kehidupan sosial dan pengalaman manusia yang berkembang dari perspektif
yang berpusat pada perempuan. Berpusat pada perempuan dalam tiga hal.
- Pertama, perempuan sebagai objek, penelitian utamanya dan pengalaman perempuan dalam masyarakat.
- Kedua, perempuan sebagai subjek, jadi berupaya melihat dunia dari sudut pandang khas perempuan di dunia sosial.
- Ketiga, teori feminis bersikap kritis dan aktif terhadap perempuan, berusaha membangun dunia lebih baik bagi perempuan dan lebih diyakini adil dan manusiawi
Teori feminisme
mempunyai sejarah yang panjang, Josephine Donovan membagi teori feminisme berdasarkan tahapan era perkembangannya, yaitu feminism gelombang pertama,
feminisme gelombang kedua, dan feminism gelombang ketiga.
Feminisme gelombang pertama berusaha memperjuangkan hak pilih, tujuan dari gerakan feminisme gelombang pertama ini untuk memperjuangkan kebebasan berbicara di muka publik, hak milik, dan hak-hak politik bagi perempuan.
Feminisme gelombang kedua memperjuangkan untuk memperoleh kesamaan upah bagi buruh perempuan, akses pekerjaan dan pendidikan, pengakuan terhadap pekerjaan rumah tangga, serta pengurangan beban ganda perempuan.
Feminisme gelombang ketiga yang menjadi perhatiannya adalah isu tentang pengasuhan atau penitipan anak sebagai dampak kesibukan orang tua yang meniti karir, pencapaian posisi yang strategis dalam suatu lembaga bisnis atau pemerintahan, kepekaan gender pada tingkat global
Baca Juga : Teori Strukturasi Anthony Giddens
Feminisme gelombang pertama berusaha memperjuangkan hak pilih, tujuan dari gerakan feminisme gelombang pertama ini untuk memperjuangkan kebebasan berbicara di muka publik, hak milik, dan hak-hak politik bagi perempuan.
Feminisme gelombang kedua memperjuangkan untuk memperoleh kesamaan upah bagi buruh perempuan, akses pekerjaan dan pendidikan, pengakuan terhadap pekerjaan rumah tangga, serta pengurangan beban ganda perempuan.
Feminisme gelombang ketiga yang menjadi perhatiannya adalah isu tentang pengasuhan atau penitipan anak sebagai dampak kesibukan orang tua yang meniti karir, pencapaian posisi yang strategis dalam suatu lembaga bisnis atau pemerintahan, kepekaan gender pada tingkat global
Baca Juga : Teori Strukturasi Anthony Giddens
Menurut Fagan dan
Belknap kontribusi penting dari pemikiran feminisme kontemporer adalah analisisnya
tentang berbagai isu gender. Khususnya yang berkaitan dengan penindasan, yang
berbasis pada kelas, ras, etnisitas, seksualitas, umur, kemampuan dan
sebagainya.
Selain itu feminisme juga mngkritik dominasi laki-laki di berbagai bidang kehidupan. Sedangkan alice rossi (1997,1983) yang menyatakan bahwa biologi manusia menentukan banyak perbedaan sosial antara laki-laki dan perempuan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kehidupan sosialnya.
Selain itu feminisme juga mngkritik dominasi laki-laki di berbagai bidang kehidupan. Sedangkan alice rossi (1997,1983) yang menyatakan bahwa biologi manusia menentukan banyak perbedaan sosial antara laki-laki dan perempuan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kehidupan sosialnya.
Ada beberapa perspektif teori feminisme yang berusaha menjawab pertanyaan seputar apa yang menyebabkan perempuan tertindas, bagaimana penindasan itu dijelaskan, serta bagaimana mengatasi persoalan tersebut. Berbagai variasi perspektif teori feminisme diuraikan sebagai berikut
1. Feminisme Kultural
Perspektif ini
mengapresiasi segala sesuatu milik perempuan baik dari sosial, ekonomi, maupun
biologi. Feminisme kultural mengakui ada perbedaan antara laki-laki dan
perempuan. Terutama dalam hal kualitas feminitas sebagai sebuah sumber kekuatan
dan kebanggaan personal karena perempuan mempunyai moralitas yang tinggi.
Perempuan dianggap mempunyai kualitas yang di perlukan bagi sistem sosial. seperti
yang di ungkapkan Deegan dan Hill bahwa dalam mengatur Negara, masyarakat
memerlukan nilai luhur perempuan seperti kerja sama, belas kasih, pasifisme,
dan tanpa kekerasan dalam menyelesaikan konflik.
2. Ekofeminisme
Aliran feminisme ini
menekankan pada hubungan dan interdependensi antara gender dan isu lingkungan
hidup. Dibangun berdasarkan asumsi bahwa manusia yang mendominasi semua bentuk
kehidupan, yaitu laki-laki mendominasi perempuan. Subordinasi perempuan tidak
hanya terjadi pada manusia tetapi juga pada hewan. Menurut aliran ini perempuan
dekat dengan alam dan bekerja dengan keselarasannya, sementara laki-laki
berusaha mengontrolnya. Control laki-laki tersebut di anggap sebagai perusak
lingkungan di berbagai belahan dunia.
3. Feminisme Multikultural
Menurut aliran
feminisme ini situasi dan pengalaman perempuan sangat beragam dan tidak sama
antar masyarakat disebabkan perbedaab ras, geografis, kelas, agama, orientasi
sekual, dan lainnya. Aliran ini melawan berbagai paham seperti seksisme, rasisme,
dan sebagainya.
4. Feminisme postmodern
Menurut pandangan
feminisme postmodern perempuan membutuhkan perlawanan demi kebebasan dirinya
dari dominasi control laki-laki. Selain itu juga berpendapat bahwa masyarakat
memerlukan dekonstruksi oposisi biner melalui mana perempuan di konstruksikan
secara sosial sebagai kelompok imferior. Perempuan diproduksi oleh kekuasaan
patriakal pada saat yang sama mereka melawannya. Ada sejumlah alas an yang baik
untuk bersikap ambivalen terhadap kemungkinan terbebasnya perempuan dari
keterikatan rasio, keibuan, atau feminine, saat semua ini juga menjadi sumber
penindasan ( Jana sawicki, 1991: 102).
5. Eksistensial dan Fenomenologi
Aliran eksistensial ini
lebih menekankan determinisasi biologis yang membuat perempuan tersubordinasi
oleh laki-laki. Sedangkan aliran fenomenologi menekankan kesadaran perempuan
supaya mereka terlepas dari dominasi laki-laki.
6. Feminisme Liberal
Aliran ini berpendapat
bahwa laki-laki dan perempuan adalah
makhluk yang rasional yang mempeunyai kapasitas yang sama, mereka menolak
symbol-simbol gender yang pada masing-masing jenis kelamin yang hanya di
kontruksi oleh budaya. Aliran ini menekankan supaya perempuan mendapat control
terhadap diri dan dunia sosialnya. Seperti yang dikatakan Dubois yang
mengkonseptualisasikan perempuan bukan dalam konteks rumah tangga dan keluarga
namun sebagai individu yang otonom yang memiliki hak yang melekat pada dirinya
sendiri.
7. Feminisme Marxian
Menurut aliran ini
relasi gender merupakan produk kehidupan sosial dan menunjukan adanya
ketimpangan. Sumber penindasan perempuan berasal dari ekploitasi kelas dan cara
produksi yang menguntungkan laki-laki.
8. Feminisme Radikal
Menurut aliran ini
perbedaan antara laki-laki dan perempuan awalnya berbeda secara biologis
kemudian di genderkan oleh masyarakat hingga pada akhirnya laki-laki menjadi
berbeda dan mendominasi. Menurut aliran ini perkawinan merupakan awal dari
ekploitasi perempuan oleh laki-laki, sehingga perempuan harus memebebaskan diri
dari institusi perkawinan dan menentang heteroseksualisme dalam masyarakat.
Patriarki tidak hanya secara historis menjadi struktur dominasi dan ketundukan,
namun ia menjadi sitem ketimpangan yang paling kuat dan tahan lama, yang
menjadi model dasar dominasi di tengah-tengah masyarakat ( Lerner, 1986).
9. Feminisme Sosialis
Menurut aliran ini
masyarakat harus menghilangkan sistem patriarki maupun kapitalisme. Karena
menurut aliran ini sistem patriarki yang menguntungkan laki-laki hanya
merugikan perempuan, begitu juga dengan kapitalisme yang merugikan perempuan
dengan cara upah yang lebih kecil. Feminisme sosialis memadukan tentang
penindasan di bawah kapitalisme dan patriarki kedalam satu penjelasan terpadu
dari seluruh bentuk penindasan atau yang di sebut denganistilah patriarki
kapitalis (Eisenstein, 1979).
Teori-teori feminisme memang berbeda berdasarkan caranya dalam menjelaskan subordinasi perempuan. Tetapi terlepas dari berbagai perspektif tersebut, terdapat kesamaan yaitu pemaknaan dan arti penting perbedaan seksual antara laki-laki dan perempuan sebagai subjek sosial. feminis menentang pandangan yang sudah terdapat pada masyarakat umum tentang dunia dan bagaimana pandangan-pandangan tersebut dikontruksi.
Seiring dengan pergerakannya untuk memperjuangkan emansipasi wanita, dan menghapuskan gender, feminisme bisa dikatakan sebagai sebuah ideology yang berusaha melakukan pembongkaran system patriarki, mencari akar atau penyebab ketertindasan perempuan serta mencari pembebasannya. Dengan kata lain feminisme adalah teori untuk pembebasan perempuan.